Dahulu Indonesia terkenal di mancanegara sebagai negara yang penduduknya ramah tamah dan sopan santun. Namun saat ini zaman sudah bergeser dan banyak remaja bahkan anak-anak yang mulai terlihat kurang menjaga tata kramanya, baik terhadap orang tua, orang lain yang lebih tua bahkan dengan yang lebih muda.
Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat dihebohkan dengan kasus seorang siswa yang membentak guru dengan kata-kata kasar karena tidak diterima ditegur merokok di lingkungan sekolah. Diberitakan bahwa siswa tersebut mendatangi gurunya dan meneriakkan kata-kata yang tidak pantas, namun sang guru hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa mendapat perlakuan seperti itu dari murid yang beliau didik. Akhirnya, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dan siswa meminta maaf kepada guru yang dibentak, dan guru tersebut dengan ikhlas memaafkan siswa tersebut.
Berita di atas tentunya mengundang pertanyaan, mengapa seorang anak dapat dengan mudahnya menghardik orang yang lebih tua tanpa ada rasa takut dan bersalah? Apakah anak tersebut tidak diajarkan cara bersikap yang baik kepada orang yang lebih tua? Ada beberapa penyebab pudarnya nilai kesopanan pada anak, diantaranya:
Faktor keluarga
Kebiasaan yang terjadi di lingkungan keluarga membentuk perilaku anak dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Faktor teman atau pergaulan
Kata-kata kasar yang terucap baik yang berasal dari rumah atau games, meski awalnya dilontarkan sebagai lelucon atau bercanda dengan teman, kerap kali menjadi kebiasaan yang tertanam bahkan menjadi lifestyle bagi anak-anak terutama remaja.
Faktor media massa dan media sosial
Kencangnya arus informasi dan budaya dari dunia luar yang tidak disaring dengan baik dan tayangan-tayangan televisi yang tidak mendidik memberi contoh yang salah pada generasi muda kita saat ini. Kesadaran atas hak dan kebebasan individu seolah menjadi ”tameng” apabila ada yang menasehati atau memberi saran atas perilaku mereka yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesopanan yang berlaku.
Pada dasarnya sikap sopan santun perlu dilakukan terhadap siapapun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Tidak hanya terhadap orangtua, anggota keluarga, terhadap guru, hanya dirumah, di sekolah atau hanya dengan orang-orang yang dikenal kita bersikap sopan santun, namun juga di lingkungan sosial. Ketika kita bermasyarakat dan berbaur di lingkungan sosial kita perlu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan nilai-nilai yang melekat di lingkungan tersebut.
Berikut Etika Berkomunikasi yang dapat diajarkan pada anak dalam kehidupan bermasyarakat:
Secara tatap muka:
- Tatap mata lawan bicara
- Bersikap ramah dan sopan
- Jaga intonasi dan kecepatan bicara
- Menjadi pendengar yang baik, jangan menyela pembicaraan orang lain
Melalui media sosial:
- Gunakan bahasa yang sopan dalam mengirim pesan
- Tidak memposting hal-hal yang negatif
- Tidak berkomentar dengan kata kasar atau mengandung SARA
- Bijak dalam menggunakan media sosial
Sangatlah penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dengan membiasakan mengucapkan kata “tolong, maaf, terima kasih, permisi” agar anak meniru dan berperilaku sopan dalam kehidupan bermasyarakat. Berikan pemahaman bahwa bersikap sopan dan santun haruslah dilakukan terhadap siapa saja tanpa memandang apakah usianya lebih tua atau lebih muda, status apakah lebih tinggi atau rendah, dimanapun kita berada dan dalam situasi apapun.
Monday, October 30 2023
Mengajarkan Etika Bersikap dan Bertutur Kata Sopan Pada Anak
by Admin
Kidsventure , Kindergarten , Primary School , Secondary School
