Dalam era digital yang semakin berkembang, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Gadget seperti smartphone, computer, dan tablet sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, hampir semua kalangan masyarakat memiliki gadget. Pasalnya gadget tidak hanya beredar di kalangan remaja (usia 12 - 21 tahun) dan dewasa atau lanjut usia (usia 60 tahun ke atas), tetapi juga beredar di kalangan anak-anak (usia 7 - 11 tahun) dan ironisnya lagi gadget bukan barang asing untuk anak (usia 3 - 6) tahun yang seharusnya belum layak menggunakan gadget. Terlebih lagi, Pandemi COVID-19 telah mempercepat peningkatan penggunaan gadget di kalangan anak-anak sebagai alat pembelajaran jarak jauh.
Kita ketahui bahwa penggunaan gadget bagi anak usia dini bagai dua mata pisau. Di satu sisi memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, namun di sisi lain juga memberikan dampak yang berbahaya bagi pengembangan karakter dan kesehatannya apabila dilakukan secara berlebihan. Hal ini masih menjadi perhatian dan perdebatan bagi banyak orangtua dan para ahli.
Oleh karenanya, orangtua harus memperhatikan beberapa hal berikut sebelum memutuskan untuk memberi akses penggunaan gadget pada anak, yaitu:
Jadi contoh yang baik untuk anak
Karena anak adalah “peniru ulung”, sebisa mungkin tidak bermain gadget di depan anak dan gunakan gadget sewajarnya.
Batasi dan awasi penggunaan gadget pada anak
Tentukan durasi dan jadwal untuk bermain gadget, misalnya 1-2 jam dalam sehari. Selain itu, awasi juga anak saat bermain gadget, supaya ia tidak mengakses konten pornografi atau kekerasan. Latih anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum bermain gadget dan mengembalikannya dengan baik setelah selesai digunakan.
Buat aktivitas menyenangkan bersama anak
Ajak anak bersepeda atau lari pagi, memasak bersama, menggambar atau mewarnai bersama, atau berkebun di pekarangan rumah. Selain itu, ajaklah anak ke taman dekat rumah supaya anak bisa bermain dengan teman-teman sebayanya.
Tetapkan wilayah bebas gadget di rumah
Artinya ketika berada di dalam ruangan yang sudah ditentukan oleh orangtua (misal ruang makan, ruang keluarga atau kamar tidur), siapa pun tidak boleh menggunakan gadget. Tentunya dalam hal ini orangtua pun juga mentaati aturan tersebut.
Jelaskan pada anak bahaya penggunaan gadget yang berlebihan
Orangtua bisa mengajak anak berbicara tentang berbahayanya penggunaan gadget dalam waktu yang lama dan terus menerus, seperti bisa menyebabkan kecanduan, gangguan perilaku dan kesehatan. Sepakati bahwa penggunaan gadget harus selalu diawasi, namun pastikan anak tetap merasa aman dan tidak jadi khawatir berlebihan.
Berikan mainan yang sesuai usia anak
Cara mengatasi anak kecanduan gadget lainnya adalah memberikan mainan sesuai usianya. Untuk anak usia 1-3 tahun, mainan yang cocok diberikan adalah mainan blok, puzzle, krayon dan buku gambar, atau permainan profesi. Anak yang lebih besar juga bisa diberikan mainan tersebut dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan.
Dengan melihat ulasan di atas, maka pembatasan gadget pada anak merupakan langkah yang bijak untuk menjaga keseimbangan generasi digital ini. Dengan membatasi penggunaan gadget, banyak dampak positif yang dapat dirasakan anak pada berbagai aspek perkembangan mereka dari segi kesehatan fisik, mental, hingga interaksi sosial dan kreativitas. Manfaat lainnya juga akan memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba hal baru, dan mengembangkan potensi pada dunia nyata sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki keterampilan, terhubung dengan dunia sekitar, dan menjadi penerus bangsa yang berwawasan luas.
Wednesday, April 24 2024
Perlukah Pembatasan Gadget Kepada Anak-Anak?
by Admin
Kidsventure , Kindergarten , Primary School , Secondary School
